Seorang remaja 15 tahun meninggal di halaman rumahnya. Pelaku yang melakukan penusukan, diduga sebelumnya telah bertengkar di Facebook.
Seorang remaja laki-laki berusia 15 tahun ditahan, karena dicurigai melakukan pembunuhan dan telah diinterogasi oleh detektif setelah terjadinya penyerangan di London timur. Korban yang bernama Salum Combo 18 tahun berlumuran darah hingga meninggal.
Salum yang menjalani studi di Tower Hamlets College, tinggal dengan bibinya di Bow karena kedua orangtuanya tinggal di Tanzania. Seorang sumber kepolisian mengatakan, “Kami sedang menginvestigasi apakah tersangka memposting ancaman atau tidak di Facebook. Apakah antara korban dengan tersangka saling mengenal satu sama lain adalah bagian dari proses investigasi.”
Tersangka langsung ditahan ketika peristiwa penyerangan terjadi. Bibi korban pada saat itu bergegas ke lokasi dan memohon paramedis segera menyelamatkan anak tersebut.
Salah seorang penduduk lokal bernama Norma mengatakan, “Aku telah menemui bibi korban dan dia tidak memiliki petunjuk mengapa hal ini sampai terjadi. Mereka berdua sedang duduk dan menyanyikan lagu Natal keluarga di rumah kemudian Salum pergi keluar rumah untuk membeli makan lalu terjadilah peristiwa tersebut.”
“Hal ini sangat mengejutkan karena terjadi sangat dekat dengan hari Natal, dan kejadian tersebut mempengaruhi keseluruhan lingkungan. Bibinya sangat shock dan depresi,” tambah Norma.
Seorang saksi mata yang namanya tidak ingin disebut memberitahu anak remaja sedang dipeluk ketika nyawa keluar dari tubuhnya.
Dia juga mengatakan, “kami sedang pergi mencari makanan China sekitar pukul 17.30 dan belum ada kegaduhan. Namun ketika kami kembali beberapa menit kemudian ke rumah kami melihat seorang bocah lelaki terbaring di lantai dengan kerumunan anak lelaki di sekitarnya.”
"Aku berhenti dan keluar dari mobil. Ketika saya pergi ke sana, pria lain berusaha untuk membendung aliran darah. Luka itu sangat banyak di leher atau dada. Saya memanggil ambulan sambil memegang kepalanya, dan mencoba berbicara dengannya, berusaha untuk membuatnya tetap terjaga,” tambah saksi mata tersebut.
"Putriku berlari mengambil selimut untuk membuatnya tetap hangat. Matanya berkedip-kedip dan aku bisa melihat kehidupan mengalir dari seorang bocah yang malang. Ada begitu banyak darah, saya belum pernah melihat yang seperti ini dalam hidupku. Ketika ambulans berhenti dia masih hidup dan mereka bekerja mengatasi selama sekitar 20 menit tapi kemudian dia meninggal di trotoar,” ujar pria tersebut.
4 komentar:
serem
hooh... o.O
mengerikan
X_X
Posting Komentar
Tolong berikan komentarnya, komentar anda sangat berarti bagi kami. Terimakasih telah mengunjungi blog MASQULIN.BLOGSPOT.COM.
Note:
Setelah memberi komentar, silahkan klik "Subscribe by email" (pada pojok kanan bawah komentar ini) untuk menerima jawaban komentar dari kami.