Seorang mantan mahasiswa berusia 28 tahun di Boston, mengaku bersalah atas dakwaan mencuri puluhan juta nomor kartu pembayaran dengan menerobos ke dalam sistem komputer perusahaan.
Albert Gonzalez mengatakan kepada hakim federal di Boston AS bahwa ia melakukan pencurian elektronik di beberapa perusahaan termasuk pemroses kartu pembayaran Heartland Payment Systems, 7-Eleven Inc dan rangkaian Hannaford di toko klontong New England.
Gonzalez sebelumnya telah mengaku bersalah terhadap dakwaan peretasan komputer di pengecer TJX Cos Inc, Bj's Wholesale Club Inc dan Barnes & Nobel.
Ia akan menghadapi ancaman hukuman 17 sampai 25 tahun penjara, ketika ia divonis pada Maret, dalam kasus paling besar pencurian identitas dalam sejarah AS.
Dua hakim yang bertanggung jawab untuk memberi hukuman masih memiliki banyak waktu untuk membuat putusan.
"Anda menghadapi sangat banyak waktu di penjara karena perbuatan anda," kata hakim wilayah AS Douglas Woodlock kepada Gonzales.
Pengacara Gonzalez, Martin Weinberg, telah memina hakim bersikap lunak, dan mengatakan kliennya menderita kecanduan internet, penyalahgunaan obat dan gejala bentuk ringan autisme yang dikenal sebagai Aperger syndrome.
"Itu adalah salah satu alasan untuk menjelaskan mengapa seorang pemuda yang berusia 20-an tahun ini melakukan semua perbuatan ini," kata Weinberg.
Seorang ahli ilmu jiwa yang disewa oleh Gonzalez menyatakan pada pengadilan bahwa prilaku kriminal peretas tersebut "sejalan dengan penggambaran gangguan Asperger".
Jaksa penuntut telah mengajukan permohonan kepada pengadilan agar melakukan penilaian kejiwaan atas Gonzalez.
Weibenger telah berusaha menghalangi permintaan itu, dan mengatakan tidak biasa untuk melakukan penilaian kejiwaan sebelum hukuman dijatuhkan.
"Ia telah mengaku bertanggung jawab. Ia sangat menyesal," kata Weinberg.
Albert Gonzalez mengatakan kepada hakim federal di Boston AS bahwa ia melakukan pencurian elektronik di beberapa perusahaan termasuk pemroses kartu pembayaran Heartland Payment Systems, 7-Eleven Inc dan rangkaian Hannaford di toko klontong New England.
Gonzalez sebelumnya telah mengaku bersalah terhadap dakwaan peretasan komputer di pengecer TJX Cos Inc, Bj's Wholesale Club Inc dan Barnes & Nobel.
Ia akan menghadapi ancaman hukuman 17 sampai 25 tahun penjara, ketika ia divonis pada Maret, dalam kasus paling besar pencurian identitas dalam sejarah AS.
Dua hakim yang bertanggung jawab untuk memberi hukuman masih memiliki banyak waktu untuk membuat putusan.
"Anda menghadapi sangat banyak waktu di penjara karena perbuatan anda," kata hakim wilayah AS Douglas Woodlock kepada Gonzales.
Pengacara Gonzalez, Martin Weinberg, telah memina hakim bersikap lunak, dan mengatakan kliennya menderita kecanduan internet, penyalahgunaan obat dan gejala bentuk ringan autisme yang dikenal sebagai Aperger syndrome.
"Itu adalah salah satu alasan untuk menjelaskan mengapa seorang pemuda yang berusia 20-an tahun ini melakukan semua perbuatan ini," kata Weinberg.
Seorang ahli ilmu jiwa yang disewa oleh Gonzalez menyatakan pada pengadilan bahwa prilaku kriminal peretas tersebut "sejalan dengan penggambaran gangguan Asperger".
Jaksa penuntut telah mengajukan permohonan kepada pengadilan agar melakukan penilaian kejiwaan atas Gonzalez.
Weibenger telah berusaha menghalangi permintaan itu, dan mengatakan tidak biasa untuk melakukan penilaian kejiwaan sebelum hukuman dijatuhkan.
"Ia telah mengaku bertanggung jawab. Ia sangat menyesal," kata Weinberg.
0 komentar:
Posting Komentar
Tolong berikan komentarnya, komentar anda sangat berarti bagi kami. Terimakasih telah mengunjungi blog MASQULIN.BLOGSPOT.COM.
Note:
Setelah memberi komentar, silahkan klik "Subscribe by email" (pada pojok kanan bawah komentar ini) untuk menerima jawaban komentar dari kami.