03 Maret 2010

Hutan Kalimantan, 'Mainan' Off-Roader Sejati



Membelah hutan perawan Kalimantan merupakan mimpi bagi hampir setiap orang yang di dalam nadinya mengalir darah off-roader. Ya, Kalimantan memang eksotis. Bagi off-roader, pulau ini memiliki kesakralan tersendiri. Boleh jadi, inilah kawah candradimuka bagi mereka yang ingin mendaulat dirinya sebagai off-roader sejati.

Hutan Kalimantan sering dijadikan 'mainan' para off-roader. Tapi sayang, hanya segelintir event off-road yang berani bertaruh dalam skala ekstrim. Event internasional Camel Trophy 1985 dan 1996 serta Diplomat Challenge of Indonesia 2005 adalah contoh mainan adventure off-road ekstrim yang sempat tersaji di Borneo.

Dan belakangan, tidak berlebihan bila kesakralan kedua event tersebut dikatakan telah dipatahkan oleh ajang bertajuk Borneo Equator Expedition 2009 (BEE).

BEE yang berlangsung pada 6-20 Desember 2009 tak hanya menjadi event adventure off-road berjarak tempuh paling panjang, tapi juga mematikan. Event yang dilepas menyusuri garis khatulistiwa dari Pontianak, Kalimantan Barat dan berakhir di Balikpapan, Kalimantan Timur ini memainkan jarak tempuh tak kurang dari 2.500 km.

Sebanyak 30 mobil 4x4, 6 motor trail dan 1 UTV asal Amerika Serikat terjun di gelaran ini. Sepanjang perjalanan mereka tak hanya harus menjinakkan sungai, jurang, rawa, dan lumpur. Sengatan lebah serta gigitan serangga-serangga hutan juga harus mereka sahabati.

Syamsir yang menjabat sebagai operation director BEE 2009 menegaskan, rute tahun ini dua kali lebih panjang daripada Diplomat Challenge of Indonesia 2005 yang melintasi Banjarmasin, Kalimantan Selatan, tembus ke Palangka Raya, Kalimantan Tengah, dan finish di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Tentu saja tak hanya kesiapan teknis kendaraan yang dibutuhkan para off-roader. Fisik dan mental merupakan dua hal mutlak yang perlu dimiliki agar bisa menjinakkan keperawanan hutan Kalimantan.

Didik Arifin seorang peserta yang menunggang motor KTM250EXCF mengaku bangga usai mengikuti event BEE 2009. Dalam jurnal perjalanannya Didik menuliskan betapa para off-roader peserta BEE merupakan orang-orang yang tangguh dan mahir.

Didik yang beberapa kali mengikuti ajang serupa bahkan tak pernah menyangka BEE bakal menyuguhkan menu ekstrim sesadis itu.

"Sangat panjang dan tak terhingga penderitaan fisik yang kami rasakan. Perjuangan yang pantang menyerah adalah kendaraan kami yang sesungguhnya. Motor ini ternyata hanya sebuah alat. Alam hanya bisa dijinakkan oleh semangat manusia, bukan oleh mesin semata," kata Didik yang juga seorang pengusaha furniture ini.

Related Posts by Categories



1 komentar:

SERBA BLOG mengatakan...

Bener bgt tuh sob...banyak jg teman2 sedaerahku yg turun di event tersebut...emang rada sulit menembusnya, cm skrg tidak sesulit event yg dulu...kl dulu camel trophy aja geleng2 kepala buat menembusnya...

:) :( ;) :D :A :B :C :X :p :-* X( B-) :E :F =)) :G @};- ~o) :H (*) :i :-h :-q :-bd :ZZ

Posting Komentar

Tolong berikan komentarnya, komentar anda sangat berarti bagi kami. Terimakasih telah mengunjungi blog MASQULIN.BLOGSPOT.COM.

Note:
Setelah memberi komentar, silahkan klik "Subscribe by email" (pada pojok kanan bawah komentar ini) untuk menerima jawaban komentar dari kami.


Template Editing by Arief Masqulin on Free Blogspot Templates | Sponsored by SMART PC CORPORATION
Design Template by www.allblogtools.com