Impotensi atau kadang disebut disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan seorang pria mendapatkan ereksi dan atau mempertahankan ereksi yang cukup keras untuk melakukan hubungan seks. Impotensi adalah masalah yang umum terjadi pada kebanyakan pria, tetapi meski demikian gejala disfungsi ereksi akan lebih sering dialami oleh pria yang lebih tua sehingga impotensi sering dikaitkan dengan proses penuaan pada pria.
Penuaan adalah penyebab impotensi paling umum dan tidak dapat dihindari. Satu dari lima pria mengalami impotensi dan beberapa studi menunjukkan adanya hubungan yang sangat jelas antara usia dengan impotensi. Jadi jika anda nantinya termasuk berumur panjang maka besar kemungkinan anda akan mengidap impotensi.
Para ahli medis sepakat perihal penyebab impotensi. Saat ini impotensi dipercaya disebabkan oleh tiga faktor utama yaitu faktor fisik, faktor psikologi dan faktor gaya hidup dan satu faktor sekunder yaitu perawatan dengan obat-obatan tertentu. Salah satu atau mungkin kombinasi dari keempatnya adalah penyebab impotensi dan bisa jadi juga menyebabkan impotensi bertambah parah.
Penuaan adalah penyebab impotensi paling umum dan tidak dapat dihindari. Satu dari lima pria mengalami impotensi dan beberapa studi menunjukkan adanya hubungan yang sangat jelas antara usia dengan impotensi. Jadi jika anda nantinya termasuk berumur panjang maka besar kemungkinan anda akan mengidap impotensi.
Para ahli medis sepakat perihal penyebab impotensi. Saat ini impotensi dipercaya disebabkan oleh tiga faktor utama yaitu faktor fisik, faktor psikologi dan faktor gaya hidup dan satu faktor sekunder yaitu perawatan dengan obat-obatan tertentu. Salah satu atau mungkin kombinasi dari keempatnya adalah penyebab impotensi dan bisa jadi juga menyebabkan impotensi bertambah parah.
1. Penyebab Impotensi Akibat Faktor Fisik
Dahulu sebagian besar ahli medis sepakat bahwa impotensi adalah masalah psikologis saja, barulah tahun-tahun belakangan ini berdasarkan riset akhirnya diketahui bahwa faktor fisik juga berperan dan berhubungan langsung dengan impotensi. Sebuah penelitian bahkan mengungkapkan 80% kasus impotensi disebabkan adanya penyakit di dalam tubuh penderita.
Impotensi seringkali adalah tanda awal dari sebuah kondisi medis yang sedang dialami. Sebagai contoh, hampir 60% penderita diabetes pertama kali terdeteksi melalui gejala impotensi. Seringkali penderita baru mengetahui menderita diabetes setelah datang ke dokter untuk memeriksakan penyakit impotensi yang diderita.
Selain diabetes, berikut ini beberapa penyakit yang menyebabkan terjadinya impotensi. Jika anda mengidap salah satu dari penyakit berikut, besar kemungkinan anda akan memiliki masalah pada kekuatan ereksi.
- Diabetes
- Penyakit jantung
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Kolesterol tinggi dan sirkulasi darah yang buruk karena penyumbatan pembuluh darah
- Pembedahan untuk prostat, usus yang lebih rendah atau tulang belakang lebih rendah
- Hati dan penyakit ginjal
- Hormon dan gangguan tiroid
- Penyakit Parkinson
- Penyakit Peyronie
- Cedera, terutama akibat jatuh dari sepeda, menunggang kuda atau senam
Jika anda sakit tentu anda tidak memiliki mood untuk bercinta, tubuh lemah dan ereksi juga tidak bisa keras. Semuanya adalah tanda bahwa tubuh butuh istirahat. Setelah kesehatan pulih dan badan fit kembali, maka gairah dan ereksi akan kembali normal.
Untuk penyakit serius seperti diabetes atau jantung, penderita harus berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan perawatan pada masalah impotensi yang diderita. Semakin cepat penderita ke dokter maka semakin cepat masalah impotensi diatasi. Pengobatan impotensi mencakup tanya jawab, pemeriksaan fisik secara menyeluruh, USG panggul dan daerah selangkangan, dan tes darah untuk memeriksa segala kemungkinan untuk mengetahui penyebabnya.
2. Penyebab Impotensi Akibat Faktor Psikologis
Ahli medis percaya bahwa faktor psikologis hanya berkontribusi 10% sampai 20% menyebabkan impotensi. Tetapi para pria yang mengalami impotensi akibat penyebab fisik sering bertambah parah akibat faktor psikologis. Perasaan takut gagal dan takut tidak dapat memuaskan istri, atau takut istri selingkuh karena tidak puas adalah pikiran-pikiran negatif yang dapat memperparah impotensi.
Meski demikian beberapa gangguan mental atau psikis seperti di bawah ini, secara langsung dapat menyebabkan impotensi:
- Depresi dan gangguan kecemasan
- Pasca gangguan stres traumatik
- Mental kelelahan
- Kekerasan psikologis atau trauma
- Masalah dengan identitas seksual
- Masalah hubungan dengan pasangan
Impotensi akibat faktor psikologis biasanya akan sembuh setelah gangguan psikis yang dialami teratasi. Jika kecemasan atau stres sudah hilang maka ereksi biasanya akan kembali keras seperti semula. Pada kasus khusus pengobatan impotensi akibat faktor psikologis melibatkan konseling dan terapi seksual oleh ahlinya. Dengan beberapa sesi terapi dan mungkin obat-obatan penenang penderita akan sembuh total.
3. Penyebab Impotensi Akibat Faktor Gaya Hidup
Salah satu penyebab impotensi adalah faktor gaya hidup yang tidak sehat dan melawan hukum alam. Contoh paling sering adalah tidur tidak teratur. Berikut ini beberapa gaya hidup yang secara langsung mempengaruhi kejantanan pria.
Gaya Hidup yang menyebabkan impotensi antara lain:
- Merokok
- Konsumsi alkohol berlebihan
- Penyalahgunaan obat terlarang seperti steroid heroin, ganja, kokain, dan anabolik tertentu
- Obesitas ekstrim
- Kurangnya olahraga dan gaya hidup
Perubahan positif pada gaya hidup tersebut tidak hanya akan meningkatkan kesehatan Anda secara keseluruhan, tetapi dapat membantu Anda mengatasi masalah impotensi.
4. Penyebab Impotensi Akibat Obat-Obatan
Obat-obatan tertentu yang dikonsumsi baik itu dengan resep dokter ataupun obat-obatan terlarang memiliki efek samping yang menyebabkan impotensi. Berikut ini beberapa jenis obat-obatan penyebab impotensi:
- Obat antidepresan, anti-psikotik dan obat penenang
- Obat tekanan darah
- Obat penahan nafsu makan
- antihistamin
- Beta blocker yang digunakan untuk mengontrol angina dan tekanan darah tinggi
Jika anda sedang dalam perawatan medis maka penting untuk mengetahui semua efek samping yang mungkin muncul akibat obat yang anda gunakan.
makasih atas paparan anda,
BalasHapus