07 Mei 2012

Hidup Bukanlah Selembar Soal Ujian



Di sekolah, biasanya setiap hari siswa bergumul dengan berbagai teori dan latihan dengan satu tujuan. Lulus ujian.

Di sekolah, setiap soal ujian memiliki satu jawaban benar yang tunggal. Dengannya ada kunci jawaban. Tinggal cocokkan : Benar atau Salah. Benar, maka Anda lulus. Salah, ulang lagi tahun depan, atau kerjakan tugas tambahan. Salah terus menerus ? Ke laut aja…

Di sekolah, sering kali yang kemudian menjadi fokus adalah : Bagaimana cara mengerjakannya ? Atau : Bagaimana jawaban yang benar ?

Sehingga kerap kita menjadi “lupa” untuk bertanya : Benarkah itu satu-satunya jawaban ? Atau : Adakah cara-cara lain untuk menjawabnya ? Atau bahkan : Hei, bukan begitu seharusnya soal yang diberikan !

Lantas sama seperti di sekolah, dalam kehidupan kita sering kali berharap ada satu kunci jawaban. Untuk sukses, kita sering kali berharap ada satu formula baku – bak kotak rumus dalam pelajaran fisika atau matematika – yang bisa berlaku umum untuk semua orang.

“I wanna be success ! Give me the formula !”

Oh la la…

Seakan-akan ada satu formula tunggal untuk menjadi kaya. Seakan-akan ada serentetan kunci jawaban tentang bagaimana menjadi kaya. Seakan-akan setiap diri manusia yang begitu unik dan berharga seperti Anda, hanya layak untuk mendapatkan satu jawaban seragam yang sama.

Hei… hidup bukan selembar soal ujian !

Betapa banyak pilihan kesuksesan bagi diri setiap manusia. Pun ketika terlahir konsep Kaya Dari Rumah, itupun merupakan suatu pilihan. Alternatif jalan bagi mereka yang ingin meretas kesuksesan tanpa harus meninggalkan rumah dan keluarga tercinta. Bisa menjadi pilihan Anda, bisa pula tidak…

Menjadi kaya dari rumah, adalah sebuah komitmen pada sebuah ketetapan hati. Padanya, lagi-lagi, terlahir begitu banyak pilihan anak jalan yang bisa ditempuhi.

Anak jalan pertama tentu menjadi Self Employee.

Ketika kreativitas, derajat keahlian, juga konsistensi untuk selalu terlibat setiap hari menjadi kunci. Seperti banyak dilakukan oleh para dokter dan notaris yang membuka praktek di rumah. Seperti juga yang dilakukan seorang Sylvie Arizkiany yang menjalankan Honeybeecomm, jasa Desain Grafis & Interior, dengan menyulap ruang tamunya menjadi sebuah kantor mungil dengan deretan klien berskala raksasa. Atau seperti seorang Nadia M. Yuniardo yang mengembangkan bisnis jaringan Oriflame dari rumah secara online melalui d’BC Network.

Atau melalui anak jalan kedua sebagai seorang Entrepreneur.

Create something from nothing. Dengan membangun kerajaan bisnis dari rumah seperti banyak dilakukan oleh teman-teman di komunitas Tangan Di Atas. Seperti seorang Rony Yuzirman, sang pendiri komunitas, yang menutup toko busana muslimnya di Tanah Abang, lalu memilih membesarkan produk dan brand Manet dari rumah. Atau seperti seorang Hadi Kuntoro Sang Raja Selimut, yang memilih berkonsentrasi untuk membangun brand Selimut Jepang lengkap dengan jalur distribusinya, sementara produksi diserahkan kepada manufaktur. Atau seperti pasangan Mohamad Rosihan dan Ines Handayani, yang berkonsentrasi pada jalur distribusi dengan membangun toko online Saqina, dengan memasarkan berbagai merek dan produk busana muslim dari berbagai produsen. Ah, terlalu banyak pilihan di anak jalan kedua ini. Karenanya, kejelian melihat peluang dan inovasi menjadi teramat penting di sini.

Atau, tak tertutup langkah pada anak jalan ketiga melalui Investasi.

Fokus bisa diletakkan pada berbagai instrumen, mulai dari properti, franchise, hingga saham. Pada titik pilihan ini, maka kemampuan bukan terletak pada inovasi, kualitas, pelayanan, apalagi branding, tapi pada kemampuan mengelola aset yang berada di tangan. Menjadikan nilai aset yang ada menjadi berlipat ganda. Seperti yang dilakukan oleh seorang Joseph Hartanto melalui instrumen properti dan franchise. Atau seorang Nasrullah yang menggabungkan investasi dan bisnis di bidang properti melalui The Orchid.

Atau… menjadi Kaya Dari Rumah melalui pilihan Generalis.

Menggabungkan semua dalam satu genggaman. Seperti yang saya coba lakukan setiap hari. Mulai dari menggarap kompetensi seperti pada Pillar | Business Accelerator. Atau membangun bisnis dengan brand dan produk sendiri, seperti GwGuyur, Ozon Game Center, dan beberapa bisnis lain. Atau membesarkan jalur distribusi seperti pada MyNatureFarm dan beberapa toko online lain yang akan launching. Atau juga investasi di berbagai instrumen termasuk emas, franchise Indomaret, franchise Londre, franchise Mailshop, unit-link, reksadana, sukuk, saham, dan tentu saja… properti.

Hidup bukanlah selembar soal ujian.

Yang di dalamnya hanya ada satu jenis kunci jawaban. Tapi hidup adalah tentang pilihan. Tentang bagaimana kita mengenal diri dan mengenali berbagai pilihan yang dihadapi. Tentang bagaimana mengambil peluang dan keputusan dari pertimbangan berbagai sisi. Tentang kesiapan menghadapi tantangan dan resiko atas keputusan yang diambil dan diyakini.

Hidup bukanlah selembar soal ujian.

Pertanyaan sesungguhnya tidak terletak pada bagaimana caranya. Karena ada terlalu banyak cara untuk mewujudkan semua cita dan mimpi kita. Pertanyaan yang hakiki terletak pada apa yang menjadi dasar dari semua langkah pertama.

Benarkah kita ingin dan siap menjadi kaya ? Menjadi sukses ? Apapun definisi kita tentang kekayaan dan kesuksesan itu ?

Sudahkah kita sungguh-sungguh ingin menjadi Kaya Dari Rumah ? Sungguh-sungguh ingin menggapai kesuksesan diri tanpa harus meninggalkan rumah ?

Hanya diri kita masing-masing yang bisa menjawabnya. Dan waktu yang akan membuktikannya.
(kayadarirumah.com)

Related Posts by Categories



0 komentar:

:) :( ;) :D :A :B :C :X :p :-* X( B-) :E :F =)) :G @};- ~o) :H (*) :i :-h :-q :-bd :ZZ

Posting Komentar

Tolong berikan komentarnya, komentar anda sangat berarti bagi kami. Terimakasih telah mengunjungi blog MASQULIN.BLOGSPOT.COM.

Note:
Setelah memberi komentar, silahkan klik "Subscribe by email" (pada pojok kanan bawah komentar ini) untuk menerima jawaban komentar dari kami.


Template Editing by Arief Masqulin on Free Blogspot Templates | Sponsored by SMART PC CORPORATION
Design Template by www.allblogtools.com